19 Mei 2008

MENUNTUT ILMU



Sobat RISMA, sebagai remaja islam kita diwajibkan menuntut ilmu. Di dalam Al-Qur'an terdapat banyak sekali dalil atas keutamaan ilmu. Di antaranya Firman ALLAH SWT:

"Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu." (Q.S.Al-Ankabut,29:43)

ALLAH SWT. mengangkat derajat orang-orang dengan ilmu, lalu menjadikan mereka dalam kebaikan sebagai pemimpin dan pemberi petunjuk yang diikuti dalam kebaikan, jejak mereka diikuti, dan perbuatan-perbuatan mereka diamalkan. Dari segi akal, jelaslah bahwa ilmu itu sesuatu yang utama, karena dengan ilmu manusia bisa mendekatkan diri pada ALLAH Ta'ala. Maka orang pandai dengan ilmunya menanam bagi dirinya kebahagiaan abadi dengan mendidik akhlaknya sesuai dengan tuntutan ilmu. Atau pun, ia menanam kebahagiaan abadi dengan mengajar, karena ia mendidik akhlak orang lain dan menyeru mereka kepada perbuatan yang mendekatkan diri mereka pada ALLAH Ta'ala.

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk."(Q.S.An-Nahl,16:125)

Oleh karena itu bagi remaja seperti kita-kita, menuntut ilmu bukan sekedar kewajiban, tetapi memang merupakan kebutuhan. Di sini akan kita bahas, bagaimanakah kiat-kiat menuntut ilmu a'la Imam Al-Ghazali yang dijuluki Hujjatul Islam.Di dalam kitabnya Ihya Ulumuddin, Imam Al-Ghazali menyebutkan tujuh adab penuntut ilmu, yaitu :



1. Mendahulukan kebersihan jiwa dari akhlak yang rendah, sebagaimana sabda Rasulullah SAW., "Agama didirikan di atas kebersihan." Yang dimaksud di sini adalah kebersihan lahir maupun batin.

2. Mengurangi kesenangan-kesenangan duniawinya dan menjauh dari kampung halaman hingga hatinya terpusat untuk ilmu.

3. Tidak sombong dan membangkang kepada guru ketika menuntut ilmu.

4. Menghindari perselisihan-perselisihan pendapat yang dapat menimbulkan kebingungan.

5. Tidak menolak ilmu yang terpuji, melainkan ditekuni hingga paham. Jika ALLAH SWT. masih memberikan umur, maka boleh disempurnakan dengan ilmu lain.

6. Mengutamakan ilmu yang terpenting, yaitu ilmu akhirat. Namun, kita juga tidak boleh melupakan ilmu dunia, karena manusia juga ALLAH utus sebagai khalifah di bumi.

7. Menyampaikan ilmu yang telah dimiliki kepada orang lain, tanpa mengharapkan kedudukan, harta, atau kesenangan duniawi lainnya.



Mudah-mudahan, dengan kiat dari Imam Al-Ghazali ini temen-temen jadi lebih semangat lagi dalam menuntut ilmu. Siapa tau nanti di antara kita ada yang jadi orang hebat yang mampu membawa Islam menuju puncak kejayaan, Insya ALLAH.
Wallahu 'alamu bisshawab.

0 komentar:

Posting Komentar

"TULISKAN KOMENTAR KAMU !"

Caranya :
1. Klik tulisan 'Pilih profil...';
2. Pilih tulisan 'Nama/URL';
3. Masukkan nama, kamu;
4. Tulis komentarmu;
5. Klik tombol 'Posting Komentar.

Komentar

  © Blogger template 'Portrait' by Ourblogtemplates.com 2008

Kembali Ke Atas